Hari ini, 1 Desember, kembali menyapa. Seolah waktu berlari meninggalkan jejak cerita. Banyak peristiwa yang telah terukir, membawa pelajaran dalam setiap langkahku. Roda terus berputar. Meski tak sesulit yang dibayangkan namun tak semudah yang dikehendaki. Soal tak dihargai, disalahpahami itu sudah biasa terjadi. Namun aku tak mau berhenti. Terus berusaha berbuat untuk memberikan yang terbaik. Karena sejatinya bukan penghargaan manusia yang dicari. Ketika kita terus melangkah, bahkan saat tidak ada penghargaan dalam bentuk sorak-sorai tepuk tangan ataupun mahkota kebesaran bernama jabatan itulah sebenar-benarnya pengabdian.
Kawan, tugas kita sebagai seorang guru adalah tugas pengabdian. Memberikan yang terbaik dari diri kita untuk orang lain itu keharusan. Dalam perjalanan itu, mungkin kita sering merasa kecewa dan dikecewakan. Namun alangkah indahnya mengingat bahwa ada Allah yang tidak pernah meninggalkan hamba-Nya. Dalam setiap peristiwa yang menurut kita mengecewakan. Allah menyimpan rencana indah yang mungkin belum kita pahami. Karenanya tetaplah kita berbaik sangka. Sebab itu seringkali menjadi pintu menuju sesuatu yang lebih besar, lebih baik, dan lebih sesuai dengan apa yang kita butuhkan.Jika percaya dengan kalimat Allah "Sesungguhnya setelah kesulitan ada kemudahan" maka, tak kan ada lagi yang namanya kecewa dengan manusia.
Jika segala sesuatu yang kita lakukan hanya semata kita anggap ibadah, maka penghargaan manusia tidak lagi menjadi tujuan. Dunia mungkin tidak melihatnya, tetapi Allah selalu mengetahuinya. Ketika satu pintu kebaikan tertutup, Allah sudah siapkan gantinya dengan sesuatu yang jauh lebih indah. Maka kehilangan akan menjadi peluang, luka akan menjadi pelajaran, dan pengorbanan akan berbuah kemuliaan. Semua itu adalah bagian dari rencana-Nya, membimbing untuk terus bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik.
Perjuangan masih panjang, masih banyak yang bisa dilakukan dalam setiap perannya. Dalam pengabdian panjang ini, tugas kita hanya berbuat yang terbaik bagi diri sendiri dan orang lain, sisanya percayakan Allah pasti akan memberikan yang terbaik buat kita.
Jika segala sesuatu yang kita lakukan hanya semata kita anggap ibadah, maka penghargaan manusia tidak lagi menjadi tujuan. Dunia mungkin tidak melihatnya, tetapi Allah selalu mengetahuinya. Ketika satu pintu kebaikan tertutup, Allah sudah siapkan gantinya dengan sesuatu yang jauh lebih indah. Maka kehilangan akan menjadi peluang, luka akan menjadi pelajaran, dan pengorbanan akan berbuah kemuliaan. Semua itu adalah bagian dari rencana-Nya, membimbing untuk terus bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik.
Perjuangan masih panjang, masih banyak yang bisa dilakukan dalam setiap perannya. Dalam pengabdian panjang ini, tugas kita hanya berbuat yang terbaik bagi diri sendiri dan orang lain, sisanya percayakan Allah pasti akan memberikan yang terbaik buat kita.