Catatan Pinggiran seorang Guru
Dulu
aku tak mengerti kalau aplikasi masuk kuliah yang ku isi
merupakan fakultas untuk menjadi seorang guru. Namun, kebodohanku itu adalah
jalan takdirku. Tak terasa sudah lebih 12 tahun aku mengabdikan ilmu yang
kuperoleh. Aku mulai mencintai pekerjaanku. Tahun berganti, orang yang belajar
bersamaku juga selalu berganti. Tapi satu hal yang selalu sama, semangat muda
yang selalu datang menemaniku melewati hari. Bergaul dengan mereka membuatku
selalu punya energi. Tetapi, sering juga
muncul kekesalan dalam hati karena
berapa kali ku ulang mereka tetap tidak mengerti, sebab ilmu yang kuberi adalah
ilmu pasti, matematika, ya matematika. Aku percaya bahwa setiap orang membawa
kecerdasan berbeda. Jadi, sebesar apapun kesalku, keluguan dan senyum mereka
selalu dapat mengalahkanku. Kuterima
mereka apa adanya. Kuberi mereka semaksimal yang aku bisa. Kuharapkan mereka
dapat berhasil menggapai cita-cita. Tak perlu mereka pandai matematika, tapi
cukuplah mereka bisa memperhitungkan baik buruk setiap apa yang diperbuatnya.
Tak perlulah mereka hapal rumus yang kuberi, tapi cukuplah mereka tahu rumus halal
haram hidup ini.
Tahun
demi tahun telah kulalui. Aku bersyukur
bisa berbagi dan memperoleh rezeki melalui bantuan angka, kata dan tinta. Banyak
yang pernah bersamaku entah suka atau tidak, melewati jam demi jam pelajaran. Banyak yang rela
duduk menunggu sampai akhir meski dengan
sikap bosan. Banyak juga yang diluar sana sudah bertebaran. Tak semua kutahu
nasib mereka entah jadi apa kini. Satu
yang pasti, apabila aku mendengar mereka sudah sukses dan bahagia maka aku akan turut merasa senangnya. Aku tak
peduli apakah mereka masih ingat pernah bersamaku melewati kala itu, bersamaku
berusaha menaklukkan angka dan rumus yang kuberi. Aku tak peduli..
(Bjm,November 2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar